Selamat datang di warung saya

ini adalah tempat pemesanan canang berbasis online yang ada di Denpasar... silahkan dicoba.. dijamin ketagihannnn

Senin, 28 Maret 2016

SEJARAH CANANG

Canangsari berasal dari bahasa jawa kuno yang pada berarti: “Sirih”, yang mana sirih ini disuguhkan kepada para Tamu (Uttama) yang dihormati. Di Bali kebiasaan bagi para tetua dalam memakan daun sirih  disebut dengan “Pecanagan”.
Canangsari merupakan ciptaan dari Mpu Sangkulputih yang menjadi sulinggih menggantikan Danghyang Rsi Markandeya di Pura Besakih. Setelah Danghyang Markandeya moksah.
Makna filosofis dari canangsari adalah secara teologis adalah tempat Sthana Ida Shang Hyang Widhi dalam prabawa-Nya sebagai dewata Nawa Sangga yang di mohon kehadirannya untuk memberiakan anugerah kepada manusia. Kemudian secar etika canangsari memiliki makna ketetapan hati dan bhakti kehadapan Ida Shang Hyang Widhi. Dan dari sudut pandang sejarah maka secara filosofis Canangsari merupakan simbol adanya penyatuan sekte-sekte kedalam satu konsep yang disebut dengan Saiwa Shidanta.
 Canang sari ini dalam persembahyangan penganut Hindu Bali adalah kuantitas terkecil namun inti (kanista=inti). Kenapa disebut terkecil namun inti, karena dalam setiap banten atau yadnya apa pun selalu berisi Canang Sari. Canang berasal dari kata “Can” yang berarti indah, sedangkan “Nang” berarti tujuan atau maksud (bhs. Kawi/Jawa Kuno), Sari berarti inti atau sumber. Dengan demikian Canang Sari bermakna untuk memohon kekuatan Widya kehadapan Sang Hyang Widhi beserta Prabhawa (manifestasi) Nya secara skala maupun niskala.

Tidak ada komentar: